Translate

Kamis, Januari 27

KISAH MBOK IYEM MENGUNJUNGI SORGA

Baru-baru ini pernah ada mujizat terjadi di kota Surabaya. Bukan zaman rasul-rasul, bukan zaman John Wesley, bukan zaman Smith Wigglesworth, bukan zaman Kathryn Kuhlman, tapi zaman internet. Suatu mujizat yang menggemparkan kota yang banyak melahirkan hamba-hamba Tuhan berkaliber. Tapi mujizat ini dialami oleh seorang pembantu rumah tangga. Jadi bukan hanya hamba Tuhan di Afrika yang bisa mengalami keajaiban, di Indonesia juga,

Saudara, karena Allah kita adalah Allah yang sama, Amin.!

Ada seorang pembantu rumah tangga yang mati selama delapan jam. Sebut saja ibu ini dengan nama Mbok Iyem.Mbok Iyem ini bekerja di panti rehabilitasi yang bekerjasama dengan kami. Entah mengapa, mendadak Mbok yang rajin ini sakit keras. Ia tidak sempat meminta ijin sakit karena mendadak sangat tidak enak badan. Ia pun masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya. Dalam beberapa menit saja, matanya terbalik dan tubuhnya membiru. Dan tidak lama kemudian dia meninggal. Sewaktu dia meninggal, pembantu yang lain, seorang laki-laki melihat tubuhnya sudah kaku, dipanggil-panggil namanya tidak menyahut, diperhatikan tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Setelah mendekati dan memastikan kecurigaannya benar, iapun memanggil kepala panti rehabilitas.

Mbok ini adalah pembantu rumah tangga yang berasal dari kaum Kedar. Dia baru bertobat menerima Tuhan Yesus beberapa tahun ini. Dulu sebelum bertobat dia adalah pembantu rumah tangga yang terkenal galak dan kejam, Saudara. Rupanya saking kejamnya dia, pernah ada pembantu yang lebih mudah dan lebih kuat saking tidak tahan melihat kelakuannya mendorongnya dari lantai dua di tempat kerjanya yang lama. Jadi sebelum bekerja di panti ini. Akibatnya kakinya patah. Dan jalannya menjadi terpincang-pincang karena tidak mendapatkan perawatan yang benar.

Tidak ada yang mau menerima seorang pembantu rumah tangga yang pincang, tetapi seorang ibu bersedia menampungnya di panti rehabilitasi yang dikelolanya. Akhirnya, Mbok ini dijamah oleh Roh Kudus dan hatinya mau terbuka terhadap Tuhan Yesus dan mengubah hidupnya. Yang dulu terkenal galak dan kejam, sekarang ramah dan lemah lembut. Allah kita sanggup mengubah hati setiap orang yang keras menjadi lemah lembut, Amin..!!

Nah, Mbok Iyem ini meninggal. Matinya mendadak, tidak sempat meninggalkan pesan-pesan apapun. Pemilik panti yang hidupnya bergaul dengan Tuhan membicarakan peristiwa aneh ini bersama beberapa tukang yang sedang memperbaiki bangunan yang juga pengikut Kristus. Mereka semua bersepakat bahwa kematiannya tidak wajar. Karena selama ini Mbok Iyem tidak pernah mengeluh sakit atau ada tanda-tanda penyakit di dalam tubuhnya. Ia sehat walafiat sebelum tiba-tiba meninggal. Mereka tidak tahu harus melakukan apa, sementara - ini uniknya - mereka memiliki keengganan yang sama untuk tidak memanggil dokter. Jadi bukan hanya perasaan sugesti satu orang saja. Padahal saya tahu persis mereka punya rekanan dokter. Tiba-tiba mereka terpanggil malahan untuk berdoa dan menyembah. Mereka pun taat. Mereka mulai berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, begitu saja.

Di dalam hadirat Tuhan, tidak terasa beberapa jam sudah mereka berdoa dan menyembah Tuhan. Tiba-tiba di tengah-tengah doa itu tubuh Mbok Iyem yang tadinya kaku bergerak-gerak dan tersedak bangun. Mbok Iyem yang sudah meninggal hidup kembali..!!! Disaksikan oleh pemilik panti, tukang-tukang, dan penghuni-penghuni yang berdoa dan menyembah bersama-sama. Ooh, jangan pernah meremekan kuasa doa kelompok atau doa komunitas ini, Saudara.

Mbok Iyem tadi minta minum. Setelah diberi minum untuk menenangkan dirinya, ia terus saja dicecar pertanyaan seperti para wartawan saja,”Mbok, tadi waktu Mbok mati ke mana Mbok…?”

“Tadi waktu saya mati saya lihat sesuatu lepas dari tubuh saya…,” Nah, itulah yang namanya roh. Kadang-kadang orang dunia yang sombong dan tidak percaya adanya roh. Tapi nanti kalau ajalnya tiba, barulah kesombongan hilang seketika. Saya tidak pernah menemukan orang mati dengan sombong. Artinya ketika ajalnya tiba, pesan terakhirnya adalah, “Nih lihat ya, aku mati untuk membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, setan tidak ada, surga tidak ada, neraka tidak ada. Aku mati untuk memberitahu bahwa kalian adalah orang-orang fanatik bodoh yang ditipu oleh pendeta.” Tidak pernah. Kalau seorang tidak mati ketakutan dengan alam roh yang dilihatnya karena yang menjemputnya adalah malaikat maut, berarti ia meninggal dengan tenang dan damai karena ia mengenal siapa yang menjemputnya, yaitu malaikat surga ataupun Tuhan Yesus sendiri.

“…dan saya melihat tubuh saya terbujur kaku dan saya menembus plafon rumah ini. Begitu sampai ke atas, saya masuk ke suatu tempat. Tidak ada tempat lain yang lebih indah dari tempat itu. Saya tahu itulah tempat tempat yang sering Pak Pendeta khotbahkan. Yang namanya surga. Surga itu bukan cerita, tapi surga itu nyata..!! Ya, berikan kemuliaan yang paling meriah bagi Allah kita!

Nah, ceritanya tidak berhenti sampai di sana. Bahkan sebenarnya kalau diceritakan lebih lengkap bisa jadi satu buku. Misalnya waktu di sorga, Mbok Iyem bertemu dengan Tuhan Yesus dia spontan berbicara dalam bahasa aslinya, “Gusti Yesus kulo kenopo? (Tuhan Yesus saya ini kenapa?)”

“Lho, Jeng sampean itu sampun sedo (Loh, Anda itu sudah meninggal).”

Wah, rupanya Tuhan Yesus juga bisa berbahasa Jawa, Saudara. Tuhan itu mengerti segala bahasa, termasuk bahasa air mata. Sampai di sini, Mbok Iyem tidak bisa menahan air matanya menitik. Sungguh indah pengalaman bertemu dengan Yesus. Baru di dalam hadirat Tuhan saja, kita bisa meneteskan air mata, apalagi kalau memandang wajah kemuliaanNya. Milikilah pengharapan yang demikian, Saudara, supaya Anda tidak mudah disimpangkan Iblis..

Sambil meneteskan air mata mengenang perjumpaannya dengan Yesus, Mbok Iyem meneruskan ceritanya, “ Saya disambut Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus berkata begini kepada saya. “Jeng sudah di surga, engkau sudah berbahagia. Ayo, Jeng saya tunjukkan surga kepadamu.”

Untuk Anda ketahui, Mbok Iyem ini bekerja di panti itu setelah bertobat bukan hanya pembantu rumah tangga saja, Saudara. Dia juga melayani. Pelayanannya sederhana. Panti itu mengadakan kebaktian khusus bagi para pemulung, tunawisma lain, supir, pembantu rumah tangga, baby sitter, dan sebagainya di kota Surabaya. Yang hadir sekitar delapan puluh sampai seratus orang. Nah, sebelum mereka memulai kebaktian itu, dialah yang menyapu, mengepel tempat kebaktian itu, menyiapkan kursi-kursi, menyiapkan minum bagi hamba Tuhan dan sebagainya. Hampir tiga tahun dia menjalani itu, Saudara.

Tapi kesaksian Mbok Iyem meneguhkan Firman bahwa Tuhan tidak melihat jenis pelayanan kita. Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan Anda di dalam pelayanan Anda. Tuhan bukan memperhitungkan apakah Anda melakukan pekerjaan baik saja, tapi apakah Anda melakukan pekerjaan itu dengan baik menurut Tuhan ?

Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14)

Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani 6:10)

Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. (Wahyu 2:19)

Begitu Mbok Iyem dibawa berkeliling keluar dari tahta Allah yang maha suci, ternyata di sekeliling surga itu ada real estate, Saudara. Kompleks perumahan. Tempat tinggal. Jadi rupanya roh kita tidak keluyuran di surga. Sudah ada kaplingnya masing-masing. Anda sudah memastikan kapling tersedia untuk Anda ? Kalau belum minta pada Tuhan Yesus.

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yoh 14:1 - 4)

Dan Mbok Iyem pun mulai bercerita dengan mata yang berbinar-binar tentang real estate yang ia lihat. Ia masuk ke sebuah tempat. Rumah itu besar sekali. Jauh lebih besar dari rumah tuannya ini. Dan ia bertanya begini (sebetulnya percakapannya dalam bahasa Jawa, tapi sudah saya terjemahkan ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah), “Gusti Yesus, ini rumahnya siapa ?”
Tuhan Yesus menjawab, “Ini rumah Jeng di surga.”
Mbok Iyem terperangah kaget, “Hah, besar banget Gusti ?”
Tuhan Yesus menjawab kekagetan Mbok Iyem, “Ya, Jeng telah melakukan di dunia ini pekerjaanKu, Aku memberikan upah bagi engkau sesuai apa yang engkau lakukan.” Ooh, berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita yang memberikan upah dengan adil pada kita..!

“Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” (Yesaya 61:8)

“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6)

Tiba-tiba Mbok Iyem - sebagai pembantu rumah tangga yang setia ini - ingat sesuatu. Pada saat itu ia teringat kepada anak majikannya. “Gusti Yesus Sinyo sama Noni belum dikasih makan.”

Lho, bayangkan Saudara. Sudah di surga masih ingat bahwa anak majikannya belum dikasih makan. Ini baru tipe pembantu yang luar biasa.
Dan lebih lanjut Mbok Iyem berbicara seperti ini, “Gusti, saya mau kembali saja, Gusti.”

“Ya, kembalilah.”

Kalau memang waktu Anda belum tiba, pasti Anda akan diperintahkan kembali ke dunia. Biasanya setahu saya orang yang ke surga justru ogah balik, meskipun waktunya belum tiba karena begitu indahnya keadaan surga. Tetapi bayangkan, ini yang minta adalah Mbok Iyem sendiri gara-gara ingat anak majikannya belum makan! Begitu Tuhan selesai berbicara kembalilah ia ke tubuhnya, Saudara. Rohnya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali.

Yang lebih mencengangkan saya, sebelum ia mengalami seperti itu, Mbok Iyem ini buta huruf. Tidak pernah bersekolah. Tapi setelah mengalami diubahkan oleh Tuhan, apalagi mengalami kematian dan hidup kembali, sekarang ini Mbok Iyem bisa membaca. Uniknya ia cuma bisa membaca Alkitab. Setelah Alkitab ditutup lalu mencoba membaca majalah wanita, membaca koran, atau membaca yang lain tidak bisa. Buta huruf lagi. Jadi praktis ia cuma bisa membaca Alkitab.

Anda tahu, Mbok Iyem sekarang diundang berkeliling pelayanan, memberikan kesaksian tentang pengalamannya yang ajaib di mana-mana. Sampai ke Amerika sampai ke Jerman. Tidak kalah sibuk dengan hamba Tuhan, Saudara. Kemarin saya sempat bertemu dengan Mbok Iyem. Dalam kesempatan yang langkah itu saya berkata, “Mbok Iyem kapan ke Balikpapan ? Ayo bersaksi di tempat saya.” Anda tahu apa jawabannya ? “Ooh, maaf, Pak Pandeta..?” saya kaget kenapa. Apakah ia tidak berkenan melayani di tempat kami ? lalu ia melanjutkan “Jadwal saya bukan saya yang atur, tapi nyonya yang atur.” Wah, hebat sekali. Di rumah, Mbok Iyem adalah pembantu, tetapi di luar rumah, nyonyanya adalah sekretarisnya. Berikan kemuliaan bagi Allah kita .! Haleluya.! Sungguh luar biasa perbuatan Tuhan.

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:25 - 29)

Karena itu bagi yang punya talenta banyak jangan sombong, yang merasa talentanya hanya sedikit jangan minder. Tuhan sanggup mengubah siapapun untuk dipakai sebagai alat Tuhan yang mulia. ! Sekali lagi berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita.! Oleh karena apa ? Tuhan sudah menjanjikan bahwa kita semua akan mengalami dan melakukan perkara-perkara yang Yesus lakukan. Bahkan jauh lebih besar.! Yang percaya, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan, bukan ? Katakan “Amin!”


Sumber: http://anakterang.blogspot.com

lanjut baca???

TUHAN YESUS MEMBANGKITKANKU DARI KEMATIAN

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan, dalam kesempatan ini saya akan bersaksi tentang peristiwa kematian dan kehidupan yang saya alami pada tanggal 15 Desember 1999. Peristiwa ini juga merupakan suatu tragedi bagi yayasan Doulos, Jakarta dimana STT Doulos ada di dalamnya dan saya adalah mahasiswa yang tinggal di asrama. Sebelum penyerangan dan pembakaran Yayasan Doulos tanggal 15 Desember itu, beberapa kali saya mendapat mimpi-mimpi sebagai berikut:

Minggu, 12 Desember 1999, saya bertemu dengan Tuhan Yesus dan malaikat, saya terkejut dan bangun lalu berdoa selesai saya tidur kembali.
1.. Senin, 13 Desember 1999, saya bermimpi lagi, dengan mimpi yang sama.

2.. Selasa, 14 Desember 1999, dalam mimpi saya bertemu dengan seorang pendeta pada suatu ibadah KKR, isi khotbah yang disampaikan mengenai akhir zaman, adanya penganiayaan dan pembantaian.

3.. Rabu, 15 Desember 1999, kurang lebih pukul 08.00 pagi, saya mendapatkan huruf "M" dengan darah di bawah kulit pada telapak tangan kanan saya. Dalam kebingungan dan sambil bertanya-tanya dalam hati, apakah saya akan mati? Saya bertanya kepada teman-teman dan pendapat mereka adalah bahwa kita akan memasuki millennium yang baru. Walaupun pendapat mereka demikian saya tetap merasa tidak tenang serta gelisah karena dalam pikiran saya huruf "M" adalah mati, bahwa saya akan mengalami kematian. Saya hanya bisa berdoa dan membuka Alkitab. Sekitar pukul 15.00 saya membaca firman Tuhan dari Kitab Yeremia 33:3 "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab Engkau." Dan pada pukul 18.00, tanda huruf "M" di telapak tangan saya sudah hilang.

#Kampus dan Asrama Mahasiswa Doulos Diserang#

Pada malam hari tanggal 15 Desember 1999. kegiatan berlangsung biasa di dalam asrama kampus STT Doulos. Sebagian mahasiswa ada sedang belajar, yang lain memasak di dapur dan ada pula yang sedang berdiam. Saya sendiri sedang berbaring di kamar. Kurang lebih jam 21.00 malam itu, saya dibangunkan oleh seorang teman sambil berteriak: "Domi, bangun, kita diserang!" Saya langsung bangun dalam keadaan panic, saya langsung berlari ke halaman kampus dan melihat sebagian kampus kami yang telah terbakar. Saat itu saya berkata kepada Tuhan: "Tuhan, saya mau lari kemana? Tuhan, kalau saya lari lewat pintu gerbang depan pasti saya dibacok."

Sementara pikiran saya bertambah kalut ketika teringat akan tanda huruf "M" yang diberikan pada tangan saya. "Tuhan, apakah saya akan mati?" Saya menoleh ke belakang, ada beberapa teman sekamar yang lari menyelamatkan diri masing-masing.

Di belakang kampus kami dikelilingi pagar kawat duri setinggi 2 meter, saya tidak bisa melompat keluar dengan cara mengangkat kawat itu. Dengan tangan sedikit terluka akhirnya saya pun dapat keluar.

Kami sudah berada di luar pagar dengan keadaan takut dan gemetar karena di sana terdapat massa atau orang banyak yang tidak dikenal, mereka membawa golok, pentungan, batu dan botol berisi bensin atau Molotov. Kemudian kami berpisah dengan teman-teman, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka.

Saya lari menuju kos kakak tingkat semester 10, yang letaknya tidak jauh dari kampus. Sementara saya berlari, saya tetap berdoa kepada Tuhan: "Tuhan berkati saya, ampuni dosa dan kesalahan saya." Setiba di rumah kos itu, saya mengetuk pintu sebanyak 2 kali tetapi tidak ada yang membukakan pintu.

Ternyata di belakang saya ada 4 teman mahasiswi yang juga lari mengikuti dari belakang. Mereka memanggil saya: "Domi, ikut ke rumah kami" tetapi saya berkata kepada mereka, "biar saya bersembunyi di sini." Masih berada di depan rumah kos tersebut, saya berdoa lagi "Oh.. Tuhan, apakah malam ini saya akan mati? Ampuni dosa dan kesalahan saya."

#Ditangkap oleh Massa#

Saya mengetuk pintu lagi, tetapi tidak ada orang yang menjawab, saya berdoa kembali: "Tuhan.. ini hari terakhir untuk saya hidup." Terdengar suara massa yang semakin mendekat kepada saya. Mereka berkata: "Itu mahasiswa Doulos, tangkap dia!" Ada juga yang berteriak: "Bantai dia, tembak!"

Seketika itu saya ditangkap dan saya hanya bisa berserah kepada Tuhan sambil berkata: "Tuhan saya sudah di tangan mereka, saya tidak bisa lari lagi."

Kemudian tangan saya diikat ke belakang dan mata saya ditutup dengan kain putih. Saya tetap berdoa dalam keadaan takut dan gemetar: "Tuhan ampuni dosa saya, pada saat ini Engkau pasti di samping saya." Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya entah dari mana, yang berkata: "Jangan takut, Aku menyertai engkau, Akulah Tuhan Allahmu." Setelah mendengar suara itu, rasa ketakutan dan kegentaran hilang, karena saya sudah pasrahkan kepada Tuhan.

#Penganiayaan dan Kematian#

Mereka membawa saya ke tempat yang gelap, saya dipukuli dan ditendang. Saya dihadapkan dengan massa uang jumlah orangnya lebih banyak, saat itu mereka ragu, apakah saya mahasiswa Doulos atau warga sekitarnya. Sebagian massa ada yang terus mendesak untuk memotong dan membunuh saya.

Saya berdoa lagi: "Tuhan, fisik saya kecil, kalau saya mati, saya yakin masuk sorga. Saat ini saya serahkan nyawa saya ke dalam tangan kasih-Mu, ampunilah mereka." Saat itu kepala saya dipukul dari belakang dan terjatuh di atas batu, saya tidak sadar akan apa yang terjadi lagi.

#Roh Saya Keluar Dari Tubuh#

Kemudian ... roh saya terangkat keluar dari tubuh saya, roh saya berbentuk seperti orang yang sedang start lari atau sedang jongkok, lalu lurus seperti orang yang berenang kemudian berdiri. Roh saya melihat badan saya dan berkata: "Kok badan saya tinggal" (sebanyak dua kali). Roh saya berdiri tidak menyentuh tanah dan tidak tahu mau berjalan kemana, karena di sekeliling saya gelap gulita, kurang lebih lima detik, roh saya berkata:

"Mau ke mana?"

#Lima Malaikat Datang Menjemput Saya#

Saat itu ada lima malaikat datang kepada saya, dua berada di sebelah kiri, dua di sebelah kanan dan satu malaikat berada di depan saya. Tempat yang tadinya gelap gulita telah berubah menjadi terang dan saya sudah tidak dapat melihat badan saya lagi. Roh saya dibawa oleh malaikat-malaikat tersebut menuju jalan yang lurus, dan pada ujung jalan itu sempit seperti lubang jarum. Roh saya berkata: "Badan saya tidak dapat masuk." Tetapi malaikat yang di depan saya bisa masuk, lalu roh saya berkata lagi: "Badan rohani saya kecil pasti bia masuk." Kemudian roh saya masuk melalui lubang jarum tersebut.

"Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham." Lukas 16:22

#Berada di Dalam Firdaus#

Saat itu saya sudah berada di dalam sebuah halaman yang luas. Halaman itu sangat luas, indah dan tidak ada apa-apa. Roh saya berkata: "Kalau ada halaman pasti ada rumahnya." Tiba-tiba saat itu ada rumah, saya dibawa masuk ke dalam rumah tersebut dan bertemu dengan banyak orang di kamar pertama. Roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mereka ditempatkan di sini." Mereka sedang bernyanyi, bertepuk tangan, ada yang berdiri, ada yang duduk dan ada yang meniup sangkakala.

"Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." Yohanes 14:2

#Dibawa ke Ruangan Selanjutnya#

Saya dibawa oleh malaikat-malaikat ke kamar selanjutnya atau kedua, sama dengan kamar yang pertama, hanya disini roh saya melihat orang-orang dengan wajah yang sama dan postur tubuh yang sama. Kemudian saya dibawa lagi ke kamar yang ketiga, yang sama dengan kamar yang pertama. Dan roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ditempatkan di sini." Lalu roh saya dibawa ke kamar yang keempat yaitu kamar yang terakhir, pada saat ini saya hanya sendiri, tidak disertai oleh malaikat-malaikat tadi. Kamar itu kosong, lalu roh saya berkata: "Ini penghakiman terakhir, saya masuk sorga atau neraka."

"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Eloim sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Eloim? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" 1 Petrus 4:17-18

#Bertemu dengan Tuhan Yesus#

Kemudian roh saya berjalan tiga sampai empat langkah, di depan saya ada sinar atau cahaya yang sangat terang seperti matahari, maka roh saya tidak dapat menatap. Saya menutup mata dan terdengar suara: "Berlutut!" Seketika itu roh saya berlutut, terlihat sebuah kitab terbuka dan dari dalamnya keluar tulisan yang masuk ke mata saya yang masih tertutup, tulisan timbul dan hilang terus menerus, roh saya berkata: "Tuhan...! ini perbuatan saya minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu. Saya melakukan yang jahat dan saya tidak pernah mengaku dosa pribadi, sehingga Engkau mencatatnya di sini."

"Tuhan...! Saya ingin seperti saudara-saudara di kamar pertama, yang selalu memuji dan memuliakan Engkau. Tuhan...! Saya tahu Engkau mati di atas kayu salib untuk menebus dosa saya, saya rindu seperti saudara-saudara yang berada di kamar pertama, kedua dan ketiga yang selalu memuji-muji Engkau."

Sesudah itu tulisan yang keluar dari kitab itu hilang, buku manjadi bersih tanpa tulisan, kemudian buku itu hilang dan sinar yang terang itupun hilang dan ada suara berkata: "Pulang! Belum saatnya untuk melayani Aku."

Saya melihat-lihat dari mana arah suara itu datang, saya melihat ada seorang di samping kanan. Orang tersebut badan-Nya seperti manusia, rambut hingga ke lehernya bersinar terang. Jubah-Nya putih hingga menutupi kedua tangan-Nya dan bawah jubah-Nya menutupi kaki-Nya. Ia menunggangi seekor kuda putih dengan tali les yang putih. Lalu roh saya berkata: "Ini Tuhan Yesus, Dia seperti saya, Dia Eloim yang hidup."

"Lalu aku melihat sorga terbuka; sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar" Ia menghakimi dan berperang dengan adil." Wahyu 19:11

Kemudian Tuhan Yesus tidak nampak lagi dan seketika itu roh saya dibawa pulang ke dalam tubuh saya. Saat itu juga ada nafas, ada pikiran dan saya berpikir, tadi saya bersama dengan Tuhan Yesus. Setelah itu saya mencoba beberapa kali untuk bangun dan mengangkat kepala, tetapi tidak bisa, terasa sakit sekali, saya baru sadar bahwa leher saya telah dipotong dan hampir putus, kemudian saya dibuang ke semak-semak dengan ditutupi daun pisang. Saya merasa haus, lalu menggerakkan tangan mengambil darah tiga tetes dan menjilatnya, lalu badan saya mulai bergerak.

Saya berdoa: "Tuhan, lewat peristiwa ini saya telah bertemu dengan Engkau, dan Engkau memberikan nafas dan kekuatan yang baru sehingga aku hidup kembali, tapi Tuhan, Engkau gerakkan orang supaya ada yang membawa saya ke rumah sakit."

Tuhan menjawab doa saya, malam itu ada orang yang mendekati saya dengan memakai lampu senter, lalu bertanya: "Kamu dari mana?" Saya tidak bisa menjawab, karena saya tidak dapat berbicara lewat mulut, tidak ada suara yang keluar, hanya hembusan nafas yang melalui luka-luka menganga pada leher. Kemudian orang tersebut memanggil polisi.

Puji Tuhan! Dikira sudah meninggal tetapi masih hidup. Mereka mengira saya sudah meninggal, mereka mengangkat dan membawa saya ke jalan raya. Kemudian polisi mencari identitas atau KTP saya, ternyata tidak ditemukan. Tanpa identitas, mereka bermaksud membawa saya ke sebuah rumah sakit lain, tetapi saya ingat kembali akan suara Tuhan dan takhta-Nya di sorga, ternyata ada kekuatan baru dari Tuhan Yesus yang memampukan saya dapat berbicara.

Tiba-tiba saya berkata: "Nama saya Dominggus, umur saya 20 tahun, semester III, tinggal di asrama Doulos, saya berasal dari Timor."

Orang-orang yang sedang melihat dan mendengar saya, berkata: "Wah, dia dipotong dari jam berapa? Sekarang sudah jam 02.30 pagi, tapi dia masih hidup."

#Perjalanan ke Rumah Sakit UKI#

Kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil dan meletakkan saya di bawah. Saya tetap mengingat peristiwa ketika Tuhan Yesus dianiaya. Sementara mobil meluncur dengan kecepatan tinggi, saat melewati jalan berlubang atau tidak rata mobilpun berguncang dan saya merasa sangat sakit sekali pada luka di leher. Saya katakan kepada Tuhan: "Tuhan, apakah saya dapat bertahan di dalam mobil ini? Tuhan ketika Engkau di atas kayu salib, Engkau meminum cuka dan empedu, tetapi saya menjilat darah saya sendiri karena tidak ada orang yang menjagai saya."

Saya membuka mata, ternyata memang tidak ada seorangpun yang menjagai saya, hanya seorang supir. Tetapi saya melihat beberapa malaikat berjubah puith menjaga dan mengelilingi saya. Saya katakan: "Tuhan ini malaikat-malaikat pelindung saya, mereka setia menjagai." Saya harus berdoa agar tetap kuat.

#Perawatan di Rumah Sakit#

Setiba di rumah sakit, suara saya dapat normal kembali. Saya dapat berbicara dan bertanya kepada perawat: "Bapak saya mana?" perawat RS bertanya kepada saya: "Bapakmu siapa?" Saya jawab: "Bapak Ruyandi Hutasoit." Ketika Bpk. Ruyandi menemui saya, ia berkata: "Dominggus.. leher kamu putus!" Jawab saya: "Bapak doakan saya, sebab saya tidak akan mati, saya telah bertemu dengan Tuhan Yesus." Lalu Bpk. Ruyandi mendoakan dan menumpangkan tangan atas saya.

Setelah itu saya mendapat perawatan, seorang dokter ahli saraf hanya menjahit kulit leher saya, karena luka bacokan sudah menembus sampai ke tulang belakang leher, sehingga cairan otak mengalir keluar, saluran nafas dan banyak saraf yang putus. Kemudian saya dirawat tiga hari di ruangan ICU dan selama perawatan saya tidak diberikan transfusi darah pendapat dokter pada saat itu adalah bahwa saya akan mati dan saya tidak diharapkan hidup, mengingat cairan otak yang telah keluar dan infeksi yang terjadi pada otak, yang semua itu akan menimbulkan cacat seumur hidup.

#Mukjizat Kesembuhan Terjadi#

Tanggal 19 Desember 1999 dengan panas badan 40°C dan seluruh wajah yang bengkak karena infeksi, saya dipindahkan keluar dari ruang ICU, dikarenakan ada pasien lain yang sangat memerlukan dan masih mempunyai harapan hidup yang lebih besar daripada saya.

Pada malam hari, roh saya kembali keluar untuk kedua kali dari tubuh saya, roh saya melihat suasana kamar dimana saya dirawat dan kemudian roh saya berjalan sejauh kurang lebih dua atau tiga kilometer dalam suasana terang di sekeliling saya. Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya: "Pulang..pulang...!"

Seketika itu juga, roh saya kembali ke dalam tubuh saya, suhu tubuh menjadi normal dan tidak ada lagi infeksi. Kemudian terdengar bunyi seperti orang menekukkan jari-jari pada leher saya, lalu otot, tulang, saluran nafas dan saraf-saraf tersambung dalam sekejab mata, saya merasa tidak sakit dan dapat menggerakkan leher. Sesudah itu saya diberi minum dan makan bubur.

Saya sudah hidup kembali, dengan kesehatan yang sangat baik. Puji Tuhan!

Keluar dari Rumah Sakit dalam Keadaan Sembuh Total

Saya berada di rumah sakit sejak tanggal 16 Desember 1999 dini hari dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 29 Desember 1999, dengan berat badan normal dibanding dua minggu yang lalu karena banyak darah dan cairan yang telah keluar. Saya telah sembuh sempurna, tanpa cacat, tanpa perawatan jalan, saya hidup kembali dengan normal.

"Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sungguh Eloim yang hidup dan ajaib, terpujilah nama-Mu kekal sampai selamanya, amin!"







"Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya." Yohanes 5:21


Sumber : http://www.salib.net/index.php?name=News&file=article&sid=541

lanjut baca???

Pengikut

 
Template by suckmylolly.com